Kesunyian malam meminta otak pikirnya untuk segera berlalu dari pilu hati . Ia terdiam disudut kamar kecil yang menjadi saksi kesedihan batin jiwanya . Gadis itu memandangi setiap lukisan ketegaran lalu . Dan ia mulai sadar , terlalu lama hatinya semakin terasa pedih .
“Dulu aku bisa , kenapa sekarang ngga ?” ujarnya lirih dalam relung batin .
Sang gadis yang mulai mengenal rasa kagum itu sedang dalam relung kesedihan . Pertemuan singkat yang ia alami dengan lelaki tampan yang belum lama ia kenal itu harus berakhir dengan alasan yang sedikit tidak jelas .
“Lupain lupain lupain” sang gadis terus saja berambisi untuk segera berlalu dari semua angan tentang Farhan . Teman sebayanya disekolah . Saat ini gadis lugu yang ternyata bernama Rena itu duduk dibangku sekolah menengah atas . Tepatnya dikelas X .
Perkenalan mereka yang ternyata hanya tiga hari itu menumbuhkan rasa untuk bersua rasa sayang dalam hati mereka . Yaaa , Farhan meminta Rena menjadi pacarnya setelah pertemuan singkatnya didepan koridor kelas .
“Jadi sepakat ya mulai sekarang kita pacaran ahihi” ucapan itu terngiang dibenak Rena saat malam kesedihan menemaninya .
“Aku tau ko’ ini udah jadi kehendak Allah . Sebisa mungkin aku harus menerimanya dengan tegaaaar” gumamnya sambil mencorat coret buku diary .
Malam semakin larut , kegelisahan jiwa Rena semakin memuncak . Rena belum terbiasa menikmati hari-hari tanpa Farhan . Keduanya bersama tidak cukup lama . Jika dihitung hanya seratus hari saja . Atau lebih sederhananya hanya 3 bulan 10 hari . Rena mulai merasakan kerinduan yang teramat dalam . Tapi sepertinya , Farhan malah mengabaikan kerinduan itu . Alhasil , Rena terperangkap dalam rindu yang terabaikan .
Keesokan harinya , seperti biasa Rena berangkat sekolah pagi sekali . Karena jarak rumah yang cukup jauh mengharuskan Rena untuk berangkat lebih pagi agar tiba disekolah tepat waktu .
“Bu , kaka berangkat . Assalamualaikum” ucapnya sambil mencium tangan ibunya .
“Hati-hati nak!” jawab ibu Rena penuh kasih .
Kebetulan hari ini disekolah diadakan sebuah pementasan seni . Otomatis semua kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara waktu .
“Kamu kenapa Ren ?” tanya sahabat Rena sesampainya Rena didepan kelas dengan wajah pucat dan terlihat sendu dengan mata merah karena semalam sempat menangis pilu .
“Gapapa ko’ hehe . Calm aja” jawab Rena singkat .
Semua sahabat Rena mengetahui gelagat ucapan dusta Rena . Dan tiba-tiba mata Rena berair alias menangis . Tanpa ada yang tahu penyebab Rena menangis .
“Kamu kenapa dong ?” tanya Risya .
“Gapapa ko Ris , aku cuma lagi kangen aja sama Farhan . Kebetulan tadi aku ketemu Farhan . Jadi sedikit terganggu dengan senyuman dinginnya hehe” tutur Rena sambil berusaha menguatkan hatinya .
“Yaelah kamu , apaan sih masih inget sama cowo gajelas gitu . Udah dong kamu masih punya kita juga ka Rama yang kedekatannya udah melebihi seorang pacar” timpal Raka dengan gayanya yang so cuco’
“Hahaha iya thanks a lot guys” jawabnya dengan sedikit senyuman lugu .
“Daripada kamu nambah galau kita ke lapang nyok! Siap siap deh mantengin acara pensinya . Come on guys” ajak Riki . Sahabat Rena paling ganteng itu katanya .
“Okesiap” kompak menjawab
Rena masih terus berusaha untuk tetap menyembunyikan kesedihan jwanya . Hingga saat acara pensi berlangsung tiba-tiba datang Rama menyapa Rena .
“Hey ade , udah ya jangan galau terus . Your smile so beautiful . Smile please” ujar Rama sambil duduk disamping Rena .
“Okee ka hehe” jawab Rena dengan senyuman manja .
Rama adalah kaka kelas Rena sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama . Awal perkenalan mereka yaitu ketika Rama menjadi panitia MOPD dan salah satu pesertanya itu adalah Rena . Gadis lugu yang saat itu berseragam merah putih dengan rambut se-bahu nampak masih seperti anak kecil .
“Namanya siapa ?” tanya Rama disela sela pelaksanaan MOPD .
“Rena , nama kaka Rama ya ?” tanya Rena penasaran .
“Iya , kenapa tau ?”
“Kan tadi kaka ngenalin diri depan kelas” tutur Rena polos .
“Oh iya lupa haha” respon Rama dengan ketawa khasnya .
Sejak saat itulah keduanya saling mengenal . Terlebih ketika keduanya sama sama ikut bergabung dalam organisasi tertinggi disekolahnya yakni OSIS . Setelah beberapa bulan mereka berteman akhirnya rama harus meninggalkan bangku sekolah menengah pertama untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi . Hingga pada akhirnya Rama dan Rena kembali dipertemukan dibangku sekolah menengah atas . Keduanya begitu menikmati hubungan persahabatan yang terjalin hampir 3 tahun .
Rena dan Rama duduk bersebelahan saat acara pensi berlangsung . Tentunya semua sahabat sahabat Rena pun ada disekitar mereka .
“Tadi makan dulu ga de ?” tanya Rama tiba-tiba .
“Makan ko’ ka”
“Pasti dikit , ya kan ?”
“Hhehehe yang penting makan” ucap Rena tersenyum .
“Kamu itu de udah kebiasaan kalo hati lagi galau pasti imbasnya si lambung” sambil mencubit pipi Rena .
“Kenapa si lambung ka ?” tanya Rena heran .
“Yaiyalah . Kalo ade makannya dikit si lambung pasti gaakan kenyang . Alhasil si lambung kelaparan gara-gara si pemiliknya galau hahaha” jawab rama ketawa .
“Ih kaka jawabannya ga nyambung” jawab Rena kesal .
“Lain kali kalo ade galau jangan jadi ngorbanin si lambung yaaa” goda Rama yang cekikikan melihat wajah cemberut Rena .
“Iyadeh gimana kaka aja”
Keduanya kembali terdiam , serius melihat setiap tampilan yang disajikan .
“Penampilan paling bagus yang mana Ren ?” tanya Risya .
“Belum ada deh” jawabnya .
“Ciyee , kamu nungguin akang itu yaaa ?” ujar Riki tiba-tiba .
“Hahhaha bukan cuma aku kali , banyak tuh cewe-cewe penggemarnya” timpal Rena .
Semua sahabat Rena terus berusaha menghibur agar Rena tidak terlalu larut dalam kesedihan hatinya .
“De , nanti pulang kaka anterin yaa ?” pinta Rama .
“Gimana nanti aja ah ka . Temen ade kasian pulang sendiri .”
“Yaaah ade . Giliran kakanya yang pengen nganterin susah tapi kalo diajak sama orang itu pasti mau” jawab rama sambil mengarahkan penglihatannya ke seorang laki-laki didepan koridor kelas .
Laki-laki itu bernama Rizal . Parasnya begitu menawan . Memikat semua pesona kaum hawa . Rena mengagumi ketampanannya sejak ia masuk di SMA ternama dikotanya itu . Kagum bukan berarti ingin menjadi pacarnya . Itulah prinsip Rena ketika mengagumi seseorang .
“Ke kantin yuk! Haus nih” ajak Risya .
“Iya nih aku juga sama laper” timpal Riki
“Yeee Risya itu haus bukan laper jadi ga sama kaya kamu dong bloon” tutur Raka .
“Hahaha kalian ini ya bisa aja bikin aku ketawa . Ayodeh kita ke kantin dulu” jawab Rena sambil berdiri .
“Kaa ade ke kantin dulu . Titip buku sama tas” Rena berpaling kearah Rama .
“Iya adeku bawel amat sih”
“Yaelah dibilang bawel lagi kaya yang ga bawel aja” ejek Rena .
Keempat sekawan itu berdiri dan tiba-tiba dari arah selatan Rena berdiri ada yang memanggil .
“Rena , kemana ?” ternyata yang memanggil itu Farhan .
“Ke kantin” Jawab rena singkat tanpa melihat Farhan lagi .
Yaa , Rena mulai merasa bahwa masih ada yang lebih penting yang peduli terhadapnya daripada Farhan .
“Mau dijajanin ga Ren ?” tanya Riki .
“Eh tumben banget lo ngejajanin . Dapet uang darimana sih bung ?” sela Raka .
“Ah loe kepo badai . Kalo mau gue jajanin mending loe pacaran dulu . Biar nanti pas putus loe galau nah baru gue jajanin . Jajaninnya cukup permen aja satu biji” jawab Riki ketawa
“Eh sudah sudah , kalian ituyaa katanya sodara kembar tapi kayanya susah banget buat akur” sela Rena .
“Hahaha abis si Raka yang duluan sih ngejek gue gitu”
“Loe itu gapernah bisa sopan sama abang loe sendiri . Dasar kampret”
“Ini ceritanya kan mau jajan ngilangin haus , ko’ malah pada saling ejek . Bosen gue denger pertengakaran kalian kembar” Ujar Risya yang cukup kesal melihat perang si kembar yang gapernah berakhir .
“Okedeh , kalian semua aku yang jajanin” tiba-tiba Rena bersuara .
Dan akhirnya empat sekawan itu kembali ke lapangan . Karena acara masih cukup panjang .
“Nih ka” ucap Rena sambil memberi sebotol minuman penyegar kepada Rama .
“Thank you ade . Tumben ade baik hahaha” gurau Rama yang hobynya bercanda .
“Dibaikkin salah , dijahatin salah”
“Hahhaa iyadeh iya maaf . Ade emang ade paling baik buat kaka”
“Hmm , bicaranya emang paling bisaa” timpal Rena sambil membereskan tasnya .
Acara berlangsung semakin meriah . Apalagi ketika penampilan Rizal . Banyak sekali para wanita yang histeris menyaksikan penampilannya yang menyanyikan sebuah lagu hits dikalangan anak muda .
“Tuh kan Rena nya senyum lagi kalo udah ngeliat penampilan kang Rizal” Celetuk rama sinis
“Ciye ka Rama cemburu yaaa?” tiba tiba Riki bersuara .
“Hahha ngga ko de , kaka cuma kesel aja sama anak ini . Daritadi galau eh udah liat si Rizal senyum lagi . Jadi seolah-olah hiburan kaka itu ga mempan” jawab Rama kesal .
“Hahaha sabar kaka . Rena itu bakalan tetep jadi ade ka Rama ko.” Sela Risya yang ternyata daritadi mendengar obrolan Riki dan Rama .
“Hahaha amin banget de”
Rena hanya diam seribu bahasa . Tanpa sadar hatinya kembali mengingat Farhan yang sedari tadi ujung mata Rena melihat Farhan yang kepanasan .
“Yang lagi diomongin ko’ diem sih . Ga seru ah” Rama menggoda .
“Terus ade harus bilang amazing gitu ?”
“Hmm , biasa aja dong cantik” jawab Rama
Rena yang biasanya manja kepada Rama saat itu hanya diam . Tanpa banyak bicara .
“De , ayodong senyum lagi . Nih pundak kaka kesepian” rayu Rama .
“Iya kaka”
Lapangan sudah mulai sepi . Sebagian siswa sudah banyak yang meninggalkan sekolah . Tetapi masih ada juga siswa yang stay dilapangan . Termasuk Rama , Rena dan Risya . Raka dan riki sudah duluan meninggalkan sekolah karena ada acara keluarga dirumahnya . Tiba tiba Rena bersandar dibahu Rama .
“Nah gitudong daritadi . Buat apa ada bahu kaka .Inituh buat ade bersandar ketika ade sedih , galau , sakit atau apalah” tutur Rama
“Dari tadi ? enak ajaa . Tadi masih banyak orang kaka . Meskipun iya sih ade juga pengen bersandar dibahu kaka hhehhe” jawab Rena tersenyum .
‘Oh iya hahha”
Ketika Rena bersandar dibahu Rama , tanpa sadar diujung utara sana ada sosok wanita yang menatap penuh arti . Yaa , dia bernama Ira . Masalalu Rama . Dan sekarang hubungan Rama dan Ira cukup tidak baik . Entah apa yang menyebabkan Ira meninggalkan Rama . Terdengar kabar , Ira kembali ke masalalunya terdahulu . Rama hanya bergeming karena ia yakin , dalam hidupnya masih ada yang cukup berarti yakni Rena . Rama memang seperti itu . Sejak kedekatannya dengan Rena mulai terjalin , Rama berpikir untuk lebih mengutamakan kebahagiaan Rena sebagai adiknya daripada pacarnya sendiri . Rama adalah anak terakhir dari 3 bersaudara dan Rena adalah anak sulung dari 2 bersaudara . Maka tidak heran jika mereka begitu akrab layaknya adik dan kaka satu rahim . Begitulah mereka .
Kembali kepada tatapan sang masalalu Rama , Rena mulai tidak nyaman dengan tatapan tersebut . Lalu ia memberi isyarat kepada Rama bahwa disebelah sana ada Ira .
“Biarkan saja de” tegur Rama sambil membuang muka dari Ira .
“Yaa tapi kaa” Rena mulai tidak enak .
Setelah acara selesai Risya dan Rena pulang sedangkan Rama masih disekolah karena ada suatu hal yang penting .
“Hati-hati dee” ucap rama sambil mengelus kepala adiknya .
“Okee kaa” singkat .
Detik berganti menit , menit berubah menjadi jam , jam berganti hari , hari berganti minggu , minggu berganti bulan . Demikian perputaran sang waktu . Dan tak terasa dua bulan sudah Rena berlalu dari Farhan . Ia bahagia dengan kesendiriannya . Sendiri dalam arti tanpa kekasih karena nyatanya , Rena melajang pun ia tidak pernah kesepian . Hari harinya ditemani sang kakak yang setia merubah hal kecil yang menjadi penyebab kegalauan hatinya.
“Kaka gamau kehilangan ade” suatu hari Rama berucap .
“Ade pun samaa” jawab Rena .
“Ade itu udah kaya adik kandung kaka sendiri . Lebih dari seorang pacar . Kaka tetap mengutamakan ade daripada kekasih kaka sekalipun . Karena kaka butuh ade untuk hidup kaka” Rama terus mengutarakan perasaannya kepada Rena sang adik .
Hubungan mereka semakin dekat . Bahkan hampir semua orang menganggap mereka adalah sepasang kekasih . Tak dinyana , Ira yang selama ini seperti masih memendam amarah kepada Rena terlihat dingin dingin api .
“De ?” sapanya disuatu malam lewat pesan singkat .
“Iya kaka ?”
“Udah liat blog nya teh Ira ?” tanya Rama
“Emang kenapa ? “ tanya Rena heran .
“Dia nulis cerita tentang kaka . Bahkan ade pun ikut terbawa-bawa dalam cerita itu” Dengan emotion sedih Rama bercerita .
“Yaelah , ko gitu sih kaa” ujar Rena bingung .
Rena segera membuka lapotopnya dan berselancar disitus blog.spot , ia langsung mencari apa yang dikatakan Rama .
“Astgfrlh , loh ko bisa gin sih” tanyanya dalam hati
Ternyata memang benar , Ira membuat tulisan yang tanpa harus diselidiki itu adalah sindiran pahit untuk Rena dan Rama . Rena segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan singkat kepada Rama .
“Ka , kenapa dia jadi gitu ? Ini salah ade kaa” Rena mulai merasa bersalah .
“Bukan de , ade gasalah . Toh dia sendiri yang ninggalin kaka bukan ? Udah jangan dipikirin lah . Biarin aja . Yang penting ade jangan tinggalin kaka yaa? Ade janji” pinta Rama .
“Iya tapi kaa , ade gamau difitnah jadi perusak hubungan kaka sama teh Ira”
“Ngga de , ade ga salah . Ade kenal sama kaka lebih lama dari teh Ira bukan ? kita ini udah jadi adik kakak yang susah buat dipisahin . Baiklah kaka akan menghubungi teh Ira , kaka bakalan nanyain maksudnya apa cerita itu” tutur Rama
“Kaka jangan terus ngutamain ade didepan teh Ira , sepertinya teh Ira masih berharap sama kaka . Perbaiki hubungan kalian kaa”
“Oke dee , maafin kaka . Gara gara kaka ade jadi ikut kedalam masalah ini”
“Gapapa kaa” otak pikirnya semakin bingung dengan apa yang harus Rena lakukan .
“Udah malem , ayo tidur” Rama mengalihkan pembicaraan .
Keesokan paginya , Rena bercerita kepada Risya tentang cerita semalam sambil menunjukan isi blog yang tulis Ira .
“Aku harus gimana ? aku gamau jadi dituduh gitu ris” rena termenung
“Susah Ren kalo ka Rama nya masih bela kamu . Udah pasti teh Ira bakal terus menyalahkan kamu . Sudahlah biarkan saja” nasihat Risya memang selalu beda dari yang lain . Menyejukkan hati . Tidak salah persahabatan mereka sejak SMA selalu akur .
“Ka Rama masih gamau ngubah prinsipnya yang lebih ngutamain aku daripada pacarnya” sela Rena .
“Yaa itulah yang membuat rumit”
Ketika Rena dan Risya sedang bercerita tiba-tiba Ira yang menjadi kaka kelas dibawah Rama itu datang hanya untuk melewati koridor kelas rena . Rena kaget dan kemudian memberi isyarat kepada Risya untuk berhenti menasihatinya .
“Ssssst , lihat dibelakang” Rena menundukkan kepala .
Ketika Ira lewat tepat didepan Rena , Rena berusaha menyunggingkan senyuman kepada Ira . Tapi apa dikata , Ira malah menatap sinis Rena . Dan akhirnya Rena pun merasa sakit hati dengan sikap Ira yang seperti itu .
“Tuh kan Riss , ko sampe segitunya sih” Rena cemberut
“Biarin ajalah , toh dia tidak bisa membuka mata untuk melihat fakta yang sebenarnya”
“Yaudah deh , lupain aja” rena berbohong . Rena orang yang tidak bisa melupakan masalah begitu saja . Tapi ia juga pintar menyembunyikannya dari orang terdekatnya .
Sudah hampir beberapa bulan masalah Rena dan Ira reda . Mungkin karena pada waktu itu Rama berusaha bicara empat mata dengan Ira atas saran Rena . Dan hari-hari Rena pun kembali seperti semula . Sendiri namun tak pernah sepi . Namun yang paling sulit baginya adalah ketika Rama harus meninggalkan bangku sekolah dan melanjutkan ke tingkat perkuliahan . Itu artinya intensitas pertemuan Rena dengan rama akan sulit . Karena Rama akan mengenyam bangku kuliah dikota yang lain . Kota kelahiran ibunya . Yogyakarta .
“Kaka jaga diri disana , jangan lupain ade” ketika Rama datang kerumah Rena untuk berpamitan sekaligus kepada orang tua Rena .
Karena ternyata keluarga Rena sudah akrab dengan Rama begitupun sebaliknya . Ibu Rena sangat bangga kepada Rama yang mau menjadi sosok kakak bagi Rena .
“Ade gaakan pernah bisa kaka lupain . Kaka sangat bangga mempunyai adik sepertimu . Jaga dirimu adikku . Dan kita jangan pernah berhenti untuk tetap berkomunikasi . Kaka akan mengunjungimu setiap bulan . Kaka sayang sama ade .” Rama terlihat sedih dengan kalimat yang ia ucapkan . Rena menghambur ke pelukkan rama . Air mata Rena tak bisa lagi disembunyikan . Ia menangis dipelukkan Rama , kakaknya .
Tak terasa , empat tahun sudah Rama berada dikota tempat ia kuliah , dan Rama berhasil diterima kerja disuatu perusahaan terkenal menjadi seorang asisten direktur sekaligus dikota Bandung . Tempat Rena tinggal saat ini .
Dan Rena , ia sekarang mengenyam bangku perkuliahan disalah satu universitas terkenal dikota kelahiran ayahnya , Bandung . Hanya tinggal satu tahun lagi ia bisa kembali ke kota asalnya .
Rama dan Rena sering menghabiskan akhir pekannya bersama . Mengulang kebersamaan lalu yang sempat mereka buat .
Setelah mereka kembali ke kota asal , tempat mereka pertama berkenalan . Rama akhirnya mendahului Rena untuk menikah . Yaaa , Rama menikah dengan Ira . Masalalunya yang sempat menyakiti hati Rama .
“Ini adalah suatu keajaiban” gumam rena saat menghadiri pesta pernikahan rama dan Ira .
Tanpa disadari , cerita selanjutnya juga merupakan sebuah keajaiban . Rena bertunangan dengan Raka dan Risya , sahabat lama rena bertunangan juga dengan Riki .
“It’s so miracle” ketiga pasangan ini tidak hentinya menganggap bahwa ini adalah sebuah keajaiban Tuhan .
Someday , saat mereka dinner bersama disebuah cafe .
“Tahun baru nanti kita liburan ke Prancis yuk guys?” ajak Rama . Ia sudah tidak canggung lagi memanggil panggilan akrab kepada juniornya itu sewaktu masih menjadi seorang pelajar.
“Kaka itu masih ajayaa inget sama kota itu hahahha” timpal Rena .
“Tentu , karena kamu adalah adikku” Rama berceloteh .
“Okee guys . Kalian mau kan ?” pinta Raka tiba-tiba .
“Okelah , siaaap . Kita sebagai pendamping kalian hanya bisa mengkuti hahahha” Jawab Risya mewakili Rena dan Ira .
Dan akhirnya , detik-detik akhir tahun serta menyambut awal tahun itu mereka lewati bersama didepan Menara Eifell Paris-Prancis . Sungguh senyuman merona tak pernah hilang dari raut muka mereka .
Mereka bahagia hidup dalam dekapan kebahagiaan sejati yang dianugerahkan Sang Maha cinta . Semogalah mereka adalah pasangan-pasangan yang diridhoi Tuhan . Amin ~